KATA PENGANTAR
Dalam makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran guna dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga Allah SWT senantiasa meridho’i segala usaha kita amin.
Bekasi,
13 Januari 2015
Penyusun
(Shinta Anggari Ayuningtyas)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam
memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif
lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan
ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan
besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini,UKM
telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan
Negara Indonesia.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang
pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat
beranggapan bahwa UKM hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu
saja.Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat
pengangguran yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak tenaga
kerja Indonesia yang masih mengganggur.Selain itu UKM telah
berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara
Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial
di suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu
mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini
berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara
Indonesia.
Juga agar kita dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang
diperoleh apabila kita membuka sebuah usaha kecil dan menengah, dan kita
dapat mengetahui cara mengelola usaha kecil dan menengah dengan baik,
sehingga memperoleh laba yang cukup besar.untuk membangun sebuah usaha
awal.
BAB
II
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian UKM
Kriteria Usaha Kecil
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
c. Milik Warga Negara Indonesia
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
e. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Peranan UKM
1. Departemen Perindustrian dan Perdagangan
2. Departemen Koperasi dan UKM
Namun demikian usaha pengembangan yang dilaksanakan belum, terlihat hasil yang memuaskan, kenyataanya kemajuan UKM masih sangat kecil dibandingkan dengan usaha besar.
Kegiatan UKM meliputi berbagai kegiatan ekonomi, namun sebagian besar berbentuk usaha kecil yang bergerak disektor pertanian. UKM juga mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karna itu selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga juga berperan dalam pendistribusian hasil hasil pembangunan. Kebijakan yang tepat untuk mendukung UKM seperti :
– Perizinan
– Tekhnologi
– Struktur
– Manajemen
– Pelatihan
– Pembiayaan
Permasalahan yang dihadapi UKM
1. Faktor Internal :
a. Kurangnya permodalan-permodalan meruapakan factor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup.
b. Sumber Daya Manusia yang terbatas
Keterbatasan SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh pada manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang secara optimal.
c. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Usaha Kecil
Jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi rendah maka produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif.
2. Faktor Eksternal:
a. Iklim usaha belum sepenuhnya kondusif dengan kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuhkembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Terlihat dari masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan pengusaha besar.
b. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usaha.
c. Terbatasnya akses pasar
Akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapt dipasarkan Secara kompetitif baik dipasar nasinal maupun internasional.
2.2 Sistem Pendukung Keputusan
a)
Pengertian DSS
Sistem Pendukung
Keputusan tidak ditekankan untuk membuat keputusan, melainkan melengkapi
kemampuan untuk mengolah informasi yang diperlukan untuk membuat
keputusan. Dengan kata lain, Sistem Pendukung Keputusan membantu manusia
dalam proses membuat keputusan, bukan menggantikan perannya dalam
mengambil keputusan
Sistem dukungan
keputusan merupakan sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan
dukungna informasi interaktif bagi manajer dan profsional bisnis selama
proses pengambilan keputusan. Sistem dukungn keputusan menggunakan (1)
Metode analitis, (2) basis data khusus, (3) sebuah wawasan dan penilaian
dari pengambil keputusan itu sendiri dan (4) sebuah proses permodelan
interaktif berbasis komputer untuk mendukung keputusan bisnis semi
terstruktur
b)
Komponen DSS
Selain itu paket perangkat lunak DSS bisa mengobinasikan komponn modell untuk mencptakan model yang terintegrssi ang mendukung jenis keutusan tertentu. Perangkat lunak SS biasanya terdiri dari permodelan analitis yang built in dan juga memungkinkan anda untuk membangun mdel anda sendiri. Kebanyakan paket DSS sekarang ini tersedia dalam mikro komputer dan versi tersedia di situs. Tentu saja paket sradsheet elektronik juga menyediakan beberapa penyusunan model (model spearsheet) dan permodelan analitis (analisis what-if dan goal-seeking) yang ditawarkan oleh perangkat lunak DSS yang lebih kuat.
Ketika dunia bisnis mulai semakin sadar akan kekuatan sistem dukungan akeputusan, mereka menggunakannya dalam area bisnis yan semakin meningkat. (O’brien, 2014: 53).
c) Manfaat pengambilan keputusan dengan cara
penggabungan model terstruktur dan yang tidak terstruktur
- Masalah Terstruktur, merupakan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3 tahap pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.
- Masalah Tak Terstruktur, merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada 3 tahap Simon diatas.
- Masalah Semi-Terstruktur, merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon.
Proses pengambilan keputusan menurut Herbert Simon (dalam Turban, 2007)
terdiri dari empat tahap yaitu intelligence, design, choice,
implementation.
Pada tahap intelligence kegiatan yang dilakukan adalah:(1) mengawasi/meneliti lingkungan;
(2) menganalisis tujuan organisasi;
(3) mengumpulkan data;
(4) mengidentifikasi masalah;
(5) mengkategorikan masalah (programable/non programable);
(6) menilai stakeholder dan penanggung jawab masalah.
Kemudian kegiatan pada tahap design adalah:
(1) mengembangkan tindakan alternatif;
(2) membuat analisis solusi terbaik;
(3) menyusun model;
(4) melakukan tes kelayakan;
(5) melakukan validasi hasil;
(6) menetapkan prinsip-prinsip pemilihan, seperti objektif, model, penilaian terhadap risiko, serta kriteria dan batasan.
Selanjutnya, tahap choice adalah bagian paling kritis dalam pengambilan keputusan. Pada tahap ini dilakukan:
(1) pemilihan yang berprinsip pada pendekatan solusi, seperti: optimisasi, rasionalisasi, suboptimisasi, model desktiptif;
(2) evaluasi dan rekomendasi. Pada tahap terakhir – implementation – dilakukan pelaksanaan pada pilihan solusi.
Decision support system (DSS) adalah aplikasi untuk mendukung tugas-tugas manajemen pada umumnya dan membantu pengambilan keputusan pada khususnya. DSS disebut juga sistem pendukung keputusan (SPK) atau bisnis intelijen (BI).
Beberapa karakteristik dan kemampuan SPK di antaranya:
(1) mendukung pengambilan keputusan terstruktur atau semi terstruktur;
(2) mendukung semua tingkatan manajemen (top level sampai line manajemen);
(3) mendukung semua individu maupun grup;
(4) mendukung pengambilan keputusan yang berurutan maupun saling bergantungan;
(5) mendukung semua tahap pengambilan keputusan (intelligence, design, choice, implementation);
(6) mendukung semua model proses pengambilan keputusan dan gayanya;
(7) dapat disesuaikan dengan situasi;
(8) menggunakan sentuhan perasaan yang terdalam;
(9) meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan;
(10) dapat dikontrol oleh pengguna;
(11) dapat dikembangkan dan dimodifikasi oleh pengguna sesuai kebutuhan;
(12) model dapat dibuat secara umum untuk situasi pengambilan keputusan;
(13) menyediakan akses data dalam format, tipe dan cakupan bahkan area geografis;
(14) dapat dioperasikan pada perangkat standalone (PC) atau dalam jaringan (distributed).
Menurut
George R. Tery ada beberapa hal yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan:
a.Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
b.Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
c.Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan
d.Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
e.Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.
a.Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
b.Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
c.Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan
d.Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
e.Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.
BAB III
TENTANG
PERUSAHAAN
Profil Usaha
Toko
Rima Wahana adalah salah satu jenis ukm yang ada di daerah jatimulya.
Toko ini mendistribusikan / menjual minuman teh botol, aqua, ale-ale dan
sejenisnya. Mendistribusikan / mengirim minuman ke beberapa toko / agen
yang memesannya. Dan saat ini "toko rima wahana" mempunyai pelanggan
yang sangat banyak didaerah bekasi. Dalam sehari toko rima wahana ini
bisa mengirim 8/9 mobil untuk mendistribusikan kebeberapa agen agen yg
memesan.
Waktu Operasional
Waktu
operasional buka toko ini mulai pukul 8.00 hingga pukul 17.00.Waktu
dapat berubah-ubah dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.
Penetapan Harga
Dalam menentukan
harga, harga minuman disini termasuk terjangkau. Dari harga minuman yang eceran
sampai harga per karton. Mulai dari harga Rp. 3.000 sampai dengan Rp. 90.000
tergantung pada pembeli / agen yang memesan.
Sistem Pengambilan Keputusan
Dalam mengambil keputusannya adalah :
1. menaikkan harga minuman
2. menambah / mengurangi sumber daya manusia
1. menaikkan harga minuman
2. menambah / mengurangi sumber daya manusia
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Penerapan sistem akuntansi pada usaha menengah seperti ukm
toko rima wahana penting dalam mencapai keberhasilan usaha karena dapat
menjadi dasar yang handal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan
dari keuangan, penetapan harga dan keuntungan.
Saran
Sebaiknya toko rima wahana meningkatkan system
akuntansi agar memperoleh kemudahan, serta dapat mendapatkan laporan yang lebih
mudah dalam hal keuntungan
DAFTAR PUSTAKA