Tuesday, September 27, 2016
TUGAS 2. ILMU SOSIAL DASAR
NAMA : Shinta Anggari Ayuningtyas
NPM : 1B115156
KELAS : 5 KA 49
2. Jika dikaitkan dengan perkembangan dan perubahan jaman saat ini, lalu jika dilihat berdasarkan perkembangan teknologi yang semakin maju, ceritakan dan jelaskan kondisi di daerah Indonesia yang saat ini masih mengalami ketertinggalan IPTEK
Di era globalisasi ini ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah penting dan bermanfaat, apalagi untuk daerah pedesaan ataupun daerah pedalaman yang masih belum terjamah oleh ilmu pengetahuan yang luas serta kemajuan teknologi yang pesat. Di daerah pedalaman Indonesia masih banyak yang belum mengetahui atau mengerti tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.
Di Indonesia bagian timur seperti Maluku dan daerah timur lainnya mengalami keterbelakangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Hal ini di sebabkan wilayah mereka yang ada di pedalaman dan sulit di akses oleh orang lain. Sebagai contoh kita dapat bandingkan dengan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah perkotaan besar dan berkelas menengah keatas. Mereka dengan leluasa dapat menikmati kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah semakin berkembang, akan tetapi tak jarang juga masyarakat yang berkelas menengah ke bawah di luar daerah pedalaman sudah banyak yang dapat menikmati kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah pedalaman mengalami kelangkaan yang juga di sebabkan karna pembagian teknologi yang kurang merata.
Menurut Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Maluku, dari 1.135 desa di Maluku yang tersebar di 11 kabupaten/kota, desa-desa yang belum teraliri listrik adalah desa-desa terpencil dan berada di pulau-pulau kecil. Dari hal tersebut, maka dapat dilihat kurangnya sarana dan prasarana yang memadai demi pengembangan atau penerapan IPTEK pada setiap wilayah.
Untuk itu, pemerintah daerah, lembaga penelitian, dan perguruan tinggi dapat secara bersama memberi perhatian terhadap penyiapan SDM dan IPTEK, baik dari sisi kuantitas, kualitas, produktivitas maupun kesejahteraan sesuai kebutuhan IPTEK. Maksudnya adalah kuantitas yaitu jumlah dari penduduk yang ada di sekitarnya. Kualitas yaitu nilai/mutu dari sdm yang siap sedia dan kegunaannya. Produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.
Sumber :
http://www.kompasiana.com/chori/kurangnya-pemahaman-ilmu-teknologi-di-perdalaman-indonesia-akibatnya-memicu-tingginya-angka-kemiskinan_551c1d3da33311e42bb65aef
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/40-persen-desa-di-maluku-belum-teraliri-listrik
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/336684-rp31-m-dipersiapkan-untuk-riset-maluku-papua
Monday, September 26, 2016
TUGAS 1. ILMU SOSIAL DASAR
NAMA : Shinta Anggari Ayuningtyas
NPM : 1B115156
KELAS : 5 KA 49
1. Bagaimana Perkembangan Penduduk di daerah Anda masing-masing ?
Pada tulisan ini, saya akan menceritakan sedikit mengenai perkembangan Penduduk yang ada di daerah saya. Daerah yang akan saya ceritakan tepatnya adalah kampung halaman Orang Tua saya yaitu Boyolali, Jawa Tengah. Boyolali merupakan daerah tempat tinggal dari Ayah saya.
Menurut saya, Boyolali adalah sebuah wilayah yang sudah cukup maju. Karena konon dari cerita orang-orang kini di Boyolali sudah maju dengan banyaknya bangunan baru yang diperuntukkan ruang publik. Dan juga konon Boyolali saat ini tergolong salah satu kabupaten yang mengalami perkembangan pesat dan telah bermetamorforsa menjadi kabupaten yang indah dan cantik. Di wilayah ini juga sudah tersentuh teknologi seperti banyaknya penduduk yang menggunakan telepon genggam untuk komunikasi dan alat transportasi umum untuk bepergian mulai dari antar kota antar provinsi hingga antar desa. Bandara Internasional Adi Sumarmo pun secara geografis masuk wilayah kabupaten Boyolali. Penduduk di Boyolali lebih banyak yang berwirausaha, baik dalam segi pertanian, industri, toko kelontong, dan lain sebagainya. Masyarakat Boyolali memiliki pemahaman yang baik terhadap tradisi/kebudayaan. Mereka memahami makna tiap kegiatan yang mereka jalani dimulai dari makna sesaji, tatacara upacara, hingga silaturahmi. Setiap kebudayaan memiliki muatan religius atau makna keagamaan yang sangat kental, alami, dan secara kesuluruhan mengandung tiga unsur yaitu Amal, Ikhlas dan Syukur. Dari segi bahasa yang digunakan, para penduduk menggunakan bahasa jawa seperti ngoko (untuk sesama teman), krama (untuk sesama saudara/yang lebih tua dari kita), dan krama inggil (untuk yang lebih dihormati seperti orang-orang keraton).
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Boyolali
http://dok.joglosemar.co/baca/2016/01/26/konon-boyolali-maju.html
Sunday, September 25, 2016
Jomblo Positif
Banyak orang yang bilang jomblo itu identik dengan galau dan kesepian. Padahal, kita bisa lho, jadi jomblo yang menyebarkan aura positif. Biar orang-orang merasa senang saat berada di dekat kita. Yuk, berubah untuk jadi jomblo positif!
Dulu: Sering menuliskan status galau.
Sekarang: Saatnya menulis kalimat positif.
Terlalu sering menulis status galau di social media, kadang bisa mengganggu. Aura kita jadi sendu dan kelabu. Daripada mengganggu orang lain dengan kegalauan kita, mending berbagi kalimat positif. Mulai dari famous quotes positif ataupun joke ringan yang bikin orang lain senang. Dengan begini, celoteh kita di social media, justru ditunggu, lho.
Dulu: Hobi mendengarkan lagu galau.
Sekarang: Lagu upbeat yang bikin happy.
Percaya nggak, kalau lagu sangat mempengaruhi pembawaan dan mood seseorang. Kalau dulu kita sering mendengarkan lagu galau, coba ganti, deh. Cari lagu-lagu upbeat yang bikin happy. Dengan begini, aura kita jadi positif dan bisa bikin orang lain sedang dengan keberadaan kita.
Dulu: Lebih banyak di kamar.
Sekarang: Let’s go outside!
Saat menjomblo, hal yang paling menyenangkan adalah: bebas. Jadi, sebelum ada pacar yang suka mengatur ini itu, manfaatin waktu dengan baik. Kurangi absen saat teman-teman ajak hang out. Nggak harus selalu dengan sahabat, lho. Kita juga bisa pergi dengan teman-teman yang nggak terlalu dekat. Supaya kita bisa punya lingkungan baru. Siapa tahu dari situ, kita malah punya gebetan baru. Hehehe.
Sumber :
http://www.gadis.co.id/
Dulu: Sering menuliskan status galau.
Sekarang: Saatnya menulis kalimat positif.
Terlalu sering menulis status galau di social media, kadang bisa mengganggu. Aura kita jadi sendu dan kelabu. Daripada mengganggu orang lain dengan kegalauan kita, mending berbagi kalimat positif. Mulai dari famous quotes positif ataupun joke ringan yang bikin orang lain senang. Dengan begini, celoteh kita di social media, justru ditunggu, lho.
Dulu: Hobi mendengarkan lagu galau.
Sekarang: Lagu upbeat yang bikin happy.
Percaya nggak, kalau lagu sangat mempengaruhi pembawaan dan mood seseorang. Kalau dulu kita sering mendengarkan lagu galau, coba ganti, deh. Cari lagu-lagu upbeat yang bikin happy. Dengan begini, aura kita jadi positif dan bisa bikin orang lain sedang dengan keberadaan kita.
Dulu: Lebih banyak di kamar.
Sekarang: Let’s go outside!
Saat menjomblo, hal yang paling menyenangkan adalah: bebas. Jadi, sebelum ada pacar yang suka mengatur ini itu, manfaatin waktu dengan baik. Kurangi absen saat teman-teman ajak hang out. Nggak harus selalu dengan sahabat, lho. Kita juga bisa pergi dengan teman-teman yang nggak terlalu dekat. Supaya kita bisa punya lingkungan baru. Siapa tahu dari situ, kita malah punya gebetan baru. Hehehe.
Sumber :
http://www.gadis.co.id/
Subscribe to:
Posts (Atom)